Kelahiran Isa yang aneh
Di antara kekuasaan Allah adalah menciptakan Adam tanpa
ayah dan ibu, menciptakan Hawa dari tulang rusuk Adam, serta menciptakan Isa
tanpa ayah.
Ya, Nabi Isa Alaihissalam adalah putra Maryam binti Imran
yang dilahirkan tanpa ayah, karena Maryam hamil tanpa berhubungan dengan
laki-laki.
Maryam adalah wanita salehah yang sehari-hari beribadah
kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala di mihrabnya di Baitulmakdis. Suatu ketika ia
didatangi malaikat yang memberitahukan bahwa ia mengandung atas seizin Allah
Subhanahu Wa Ta’ala. Maryam merasa sangat sedih dan cemas karena khawatir
namanya akan tercemar. Menjelang kelahiran bayinya, ia segera meninggalkan
daerah tempat tinggalnya. Di bawah sebatang pohon kurma, jauh dari tempat
asalnya, Maryam melahirkan.
Peristiwa aneh ini akhirnya diketahui juga oleh penduduk.
Mereka menuduh Maryam berbuat zina, namun keajaiban terjadi, bayi yang baru
dilahirkan itu menyelamatkan ibunya dengan ucapan yang fasih bahwa ibunya tidak
melakukan kesalahan dan semua ini terjadi semata-mata kehendak Allah Subhanahu
Wa Ta’ala. Bayi Maryam inilah yang kelak menjadi Nabi Isa Alaihissalam.
Kisah kelahiran Nabi Isa Alaihissalam terdapat dalam
surat Ãli-’Imrân: 45-48, dan 59, surat Maryam: 16-35, Al-Anbiyâ: 91, dan
At-Tahrîm: 12.
Mukjizat Nabi Isa Alaihissalam
Sejak kecil, Isa telah menunjukkan perilaku yang berbeda
dibanding anak-anak sebayanya. Ia sangat haus ilmu pengetahuan. Sejak usia 12
tahun ia telah menghabiskan seluruh waktunya untuk menuntut ilmu dan menghadiri
pertemuan serta diskusi para ulama di Baitulmakdis.
Nabi Isa Alaihissalam, yang dalam agama Nasrani dikenal
dengan nama Yesus Kristus, menerima tugas kenabian pada usia 30 tahun di Bukit
Zaitun. Ia segera memproklamasikan kerasulannya pada Bani Israil. Saat itu
kehidupan keagamaan Bani Israil sudah jauh menyimpang dari ajaran Nabi Musa
Alaihissalam. Bahkan sebagian dari mereka telah murtad.
Para pemuka Bani Israil menuntut Isa membuktikan
kenabiannya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan banyak mukjizat bagi Isa,
diantaranya ia dapat menghidupkan orang mati, menyembuhkan sejumlah penyakit,
menyembuhkan mata orang yang buta sejak lahir, membuat burung hidup dari tanah
liat, dan memberitahukan kepada orang-orang tentang apa yang mereka makan dan
mereka simpan di rumah-rumah mereka.
Mukjizatnya ini ditunjukkan pada Bani Israil, dan
dalam waktu relatif singkat, Nabi Isa Alaihissalam berhasil memperoleh banyak
pengikut.
Selain mukjizat-mukjizat tsb, Allah Subhanahu Wa Ta’ala
juga menganugerahi kitab Injil.
Sejumlah keistimewaan Nabi Isa Alaihissalam dikisahkan
dalam Al Qur’an surat Ãli-’Imrân: 49-50 dan Al-Mâ’idah: 110.
Kabar tentang akan datangnya Nabi Akhir Zaman
Di antara tugas Nabi Isa Alaihissalam adalah
memberitahukan tentang akan datangnya utusan Allah di akhir zaman yang bernama
Ahmad, sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur’an surat Ash-Shâf: 6.
Dan (ingatlah) ketika ‘Isa putera Maryam berkata: Hai
Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab
(yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan
(datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad). Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa
bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: Ini adalah sihir yang nyata. (QS. 61:6)
Isa menyebut nama Muhammad dengan perkataan Paraclet yang
berasal dari kata Piracletus dalam bahasa Yunani. Kata ini memang terdapat
dalam Injil bahasa Yunani. Dalam bahasa Yunani, Piracletus artinya yang
terpuji. Arti ini sama dengan kata bahasa Arab Ahmad (=terpuji) atau Muhammad
(=orang yang terpuji).
Pengangkatan Isa ke sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Nabi Isa Alaihissalam diutus oleh Allah kepada Bani
Israil untuk meluruskan akhlak kaum Bani Israil yang telah menyimpang dari
ajaran Taurat dan Zabur yang dibawa oleh Nabi Musa Alaihissalam dan Nabi Daud
Alaihissalam. Dalam berdakwah, Nabi Isa Alaihissalam didampingi para sahabatnya
yang disebut al-Hawâriyyûn, yang jumlahnya 12 orang, sesuai dengan jumlah suku
(sibith) Bani Israil, sehingga masing-masing hawari ini ditugaskan untuk
menyampaikan risalah Injil bagi masing-masing suku Bani Israil.
Nama-nama ke-12 hawari itu menurut Injil adalah sebagai
berikut:
Simon bin Yunus (alias Petrus)
Andreas bin Yunus
Yakub bin Zabdi
Yahya bin Zabdi (alias Yohannes)
Pilipus
Natanael (alias Bartolomius)
Thomas
Matius bin Alpius (alias Lewi, pemungut cukai dari
Kapernaum)
Yakub bin Alpius
Lebeus (alias Tadius)
Simon Zelotes (dari Kanani)
Yudas Iskariot
Kisah para sahabat Nabi Isa Alaihissalam ini terdapat
dalam surat Al-Mâ’idah: 111-115 dan surat Ãli-’Imrân: 52. Dalam surat tsb
diceritakan bahwa al-Hawâriyyûn meminta Nabi Isa Alaihissalam menurunkan
makanan dari langit. Nama surat Al-Maidah yang berarti makanan diambil karena
mengandung kisah ini. Kejadian turunnya makanan dari langit ini makin menambah
ketebalan iman para pengikut Isa Alaihissalam.
Karena makin lama pengikut Isa Alaihissalam semakin
banyak, para pemuka Yahudi makin kehilangan pengaruh. Mereka lalu membuat
sejumlah tuduhan palsu terhadap Isa yang mengakibatkan pihak penguasa Romawi memutuskan
untuk menangkap Isa. Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang melindungi rasul-Nya
menyelamatkan Isa dengan mengangkatnya ke sisi-Nya. Sementara itu, Yudas, murid
Isa Alaihissalam yang munafik dan berkhianat dengan menunjukkan tempat
persembunyian Nabi Isa Alaihissalam kepada musuh yang mengejarnya, wajahnya
dibuat oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjadi serupa dengan Isa Alaihissalam,
sehingga dialah yang kemudian diambil pasukan raja dan disalib di tiang kayu.
Kisah ini terdapat dalam surat Ãli-’Imrân: 55 dan
An-Nisâ: 157-158.
Menurut riwayat, 6 tahun setelah pengangkatan Nabi Isa
Alaihissalam, Maryam wafat dan dimakamkan di sebuah gereja di Baitulmakdis.
Sementara itu para al-Hawâriyyûn yang selamat dari pengejaran berdakwah
menyebarkan ajaran Nabi Isa Alaihissalam secara sembunyi-sembunyi.