Macam-macam Komunikasi
1. Komunikasi Langsung
Yaitu komunikasi yang dilakukan dalam menyampaikan berita. Laporan maupun perintah antara si pengirim berita (komunikasi) kepada si penerima berita (komunikan) dilakukan secara langsung, sehingga kalau si penerima berita melakukan respon umpan balik yang terjadi juga diterima oleh si pengirim berita juga secara langsung (pada saat itu juga).
Yaitu komunikasi yang dilakukan dalam menyampaikan berita. Laporan maupun perintah antara si pengirim berita (komunikasi) kepada si penerima berita (komunikan) dilakukan secara langsung, sehingga kalau si penerima berita melakukan respon umpan balik yang terjadi juga diterima oleh si pengirim berita juga secara langsung (pada saat itu juga).
2. Komunikasi Tidak Langsung
Komunikasi yang terjadi jika dalam menyampaikan berita tidak dilakukan secara langsung, hanya melalui orang lain ataupun secara tertulis. komunikasi ini mengakibatkan umpan balik yang terjadi juga tertunda.
3. Komunikasi Horisontal
Komunikasi ini terjadi apabila pesan, berita laporan maupun informasi yang disampaikan oleh si komunikator kepada si komunikan bertujuan untuk menjalin hubungan baik dengan sesama karyawan maupun bertujuan untuk melakukan koordinasi dalam bekerja sama.
4. Komunikasi Formal
Komunikasi yang dilakukan antara sesama anggota organisasi disesuaikan dengan urutan / tingkatan dalam struktur organisasi.
Kalau komunikasi formal disampaikan dari atasan ke bawahan komunikasi ini biasanya digunakan untuk menyampaikan perintah.
Akan tetapi kalau komunikasi dilakukan dari bawahan ke atasan maka komunikasi ini biasanya digunakan untuk menyampaikan laporan.
5. Komunikasi Informal (The Grapevine)
Komunikasi informal yang terjadi karena adanya komunikasi antara sesama karyawan dalam suatu organisasi.
Komunikasi informal (the grapevine) biasanya disebarluaskan melalui desas-desus atau kabar angin dari mulut ke mulut dari satu orang ke orang yang lainnya dalam suatu organisasi di mana kebenarannya tidak bisa dijamin karena kadang-kadang bertentangan dengan perusahaan.
Jadi agar komunikasi informal bisa bermanfaat maka seorang pemimpin harus bisa memakai jalur ini untuk memperlancar berjalannya komunikasi formal perusahaan (komunikasi informal ini jangan sampai mengakibatkan timbulya desas-desus yang meresahkan karyawan.